[RAILWAYS] CC 205, Gajah Sumatera Tercanggih di Sumatera

Illustrasi CC 205

CC 205 atau PR GT38ACe merupakan lokomotif bergandar C-C, berbobot 108 ton, dan bertenaga super tercanggih di Indonesia. Spesifikasinya memang tidak dibuat main-main karena lokomotif ini akan dipakai untuk berdinas KA Babaranjang dan Batu Bara SCT.

Sebelum CC 206 masuk Indonesia, PT KAI berinisiatif lebih dulu memesan lokomotif superberat buatan EMD, yakni CC 205 atau PR GT38ACe. Lokomotif ini merupakan lokomotif paling berat dan canggih lantaran fitur canggihnya yang tidak mungkin dikalahkan. CC 205 perlahan akan menggantikan CC 202, namun Badak tetap masih diusahakan tetap hidup. 

Sedikit catatan bahwa CC 205 telah tersertifikasi tier 2 dari U.S. EPA berkat sistem pembakaran injektor elektronik. Menjadikannya lokomotif dengan sertifikasi Tier 2 di Indonesia.

Kedatangan CC 205

Rumor pemesanan CC 205 sebenarnya terdengar santer sejak 2008 hingga 2009, dimana banyaknya anak-anak railfans berlomba-lomba membuat design lokomotif CC 205. Ada yang mengambil design dari basis CC 203, dan ada yang membuatnya sendiri. Pada tahun 2009, PT KA (sebelum akhirnya beralih menjadi PT KAI) berencana mencari pengganti CC 202 yang sudah uzur (khususnya CC 202 angkatan 1986), namun realisasinya terjadi pada tahun 2011 bahwa PR baru memenangkan tender pengadaan lokomotif baru untuk KAI. 

Maka dari itu, CC 205 menyandang resmi bernama PR GT38ACe, yang rincian namanya adalah sebagai berikut :
  • G = Umum
  • T = Turbocharger
  • 38 = mesin EMD seri 710G yang memiliki 8 silinder
  • AC = Traksi AC
  • e = injektor elektronik, Sistem injektor elektronik 
Setelah finalisasi pemesanan dan pembiayaan, pada tanggal 26 September 2011, KAI mendatangkan CC 205 di Sumatera untuk pertama kalinya. CC 205 01 pertama mendarat di Stasiun Pidada, dan ditarik menggunakan CC 201 untuk dibawa ke Dipo Induk Tanjung Karang (TNK) untuk dilakukan uji statis dan uji dinamis.

Jumlah CC 205

Saat ini, jumlah lokomotif CC 205 keseluruhan mencapai 55 unit, sebab terbagi menjadi tiga angkatan, yakni angkatan 2011, 2013, dan 2014. Angkatan 2014 sendiri merupakan unit bonus sebagai pengganti konpensasi keterlambatan pengiriman lokomotif.

Fitur canggih dan Spesifikasi

Motor Diesel

Lokomotif CC 205 sendiri memakai motor diesel tipe 8-710 3GA yang bisa menghasilkan daya hingga 2.250 HP, jenis dua langkah, delapan silinder yang dilengkapi dengan injektor elektronik, sehingga tarikan lebih besar, dan pembakaran sempurna. Dengan demikian, CC 205 lolos uji emisi EPA Tier II. Hal ini cukup berbeda dengan CC 202 yang bermesin 16-654V yang memakai blower tanpa turbocharger atau bisa disebut blown engine, namun menghasilkan tenaga yang sama. 

Motor Traksi

Lokomotif CC 205 memakai motor traksi tipe terbaru, yakni A2916-8 dengan sistem transmisi AC-AC. Motor traksi yang digunakan CC 205 ini bukan sembarangan, sebab pemasangan motor traksi tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi transmisi daya, meningkatkan performansi gaya tarik, mengurag bahkan meniadakan selip roda, meningkatkan gaya adhesi, dan menghemat biaya perawatan. Salah satu keunggulannya dibanding motor traksi CC 202, D29, adalah tidak adanya sikat karbon (carbon brush). 

Inverter dan Alternator

Lokomotif CC 205 menjadi lokomotif pertama yang memakai sistem inverter. Inverter AC 3 Phasa yang dipakai CC 205 ini dilengkapi dengan komponen elektronik IGBT atau Insulated Gate Bipolar Transistor yang merupakan sistem VVVF yang bisa mengatur daya dan frekuensi pada baterai motor AC 3 phasa tadi. Sementara alternator yang digunakan adalah alternator tipe TA 12/CA9.

Sistem Kontrol

Sistem kontrol yang dipakai lokomotif CC 205 juga bukanlah sistem sembarangan, sistem microprocessor terkomputerisasi berjenis EM2000 ini bisa mengendalikan seluruh sistem, dan komponen lokomotif hanya melalui sensor, kabel, serta processing unit dengan sangat cepat. EM2000 juga dilengkapi dengan Interactive Functional Display atau IFD yang menjadikannya lokomotif dengan layar komputerisasi pertama di Indonesia. Lokomotif CC 205 juga dilengkapi dengan event recorder yang bisa merekam seluruh aktivitas kerja mesin dan seluruh komponen dan bisa disimpan di HDD/SDD dan dapat di download di laptop.  Lokomotif ini juga dapat melakukan self-diagnostic bila terjadi kerusakan.

Bogie Lokomotif

Bogie CC 205 dibuat dengan kosntruksi baja las atau fabricated bogie yang dilengkapi dengan penerusan gaya traksi sehingga meningkatkan adhesi, konstruksi lebih ringan, serta biaya murah. Berbeda dengan CC 202 yang memakai sistem tuang atau casting bogie.

Komponen Lainnya

Memakai air brake system atau ABS type 26L, dan kompresor tipe Garder Denver pada CC 205 tetap sama dengan kakaknya, hanya saja hidungnya 90% lebih pesek ketimbang sang kakak yang hidungnya agak melar. 

Ketika CC 205 hendak ke Paman Sam dan Batch Baru

Dua unit CC 205 dikembalikan ke pabrikan Progress Rail di AS dalam kondisi rusak parah. Lokomotif tersebut mengalami PLH saat berdinas KA Babaranjang di daerah Negeri Agung sekitar 6 tahun lalu. Akhirnya Keduanya kembali ke Indonesia beberapa tahun kemudian setelah perbaikan panjang. Beruntung keduanya masih mendapatkan garansi dari PR. 

Sementara, PR kembali mengirimkan batch terbaru CC 205 ke Indonesia. Perbedaanya hanya terletak pada sistem pendingin udara, hal ini sama layaknya CC 202 09 ataupun beberapa lokomotif di Jawa yang juga sudah dipasangi AC. Rumornya, bulan April 2021 atau akhir 2021 ini batch terbaru akan tiba di tanah Lampung. 

Source

MKA Edisi 62 Bulan September 2011
Wikipedia
Railway Digest Enthusiast

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[RAILWAYS] Lokomotif CC 206 (GE CM20EMP), Lokomotif dengan Populasi Terbanyak se Indonesia

[RAILWAYS] Perkembangan Livery Kereta Api Indonesia dari masa ke masa

[BUS] Scania K360iB, Chassis Premium Favorit