[RAILWAY] KA Cantik & Malang Ekspress, Dicinta namun Tak Bertahan Lama.
Railfans Daop 9 dan 8 sudah pasti ingat dan tak lupa dengan kedua KA favorit ini, yakni Cantik Ekspress dan Malang Ekspress. Keduanya memang favorit masyarakat Jatim. Namun, mirisnya dihentikan karena minim Okupansi.
Cantik Ekspress, Cepat, Nyaman, dan Tepat Waktu
Cantik Ekspress ini merupakan kereta yang menjadi ikon dibawah PT KA (Kini PT KAI) Daop 9 Jember. 'Cantik' sendiri merupakan akronim dari 'Cepat, Aman, Nyaman, Tepat, dan Itulah Kereta Api'
Pada awal peluncurannya pada tanggal 16 Maret 2006, kereta ini hanya dijalankan Sabtu dan Minggu saja, lokomotif yang berdinas adalah BB 303. Namun, perlahan-lahan, Cantik Ekspress dijalankan setiap hari. Stanformasinya cukup minimalis, karena hanya berbekal 1 lokomotif, 2 kereta bisnis, 1 KMP, dan 1 hingga 2 eksekutif saja.
Cantik Ekspress diresmikan lantaran ada animo karena masyarakat yang menginginkan kereta yang aman dan nyaman. Pada saat itu, masyarakat mengeluhkan dengan lamanya perjalanan darat yang lama, khususnya bus (nanti kita bahas di edisi blog selanjutnya).
Sementara, pemberangkatannya dari stasiun Jember jam 06.00 dan sampai di Surabaya Kota sekitar jam 10.15, serta sebaliknya yakni Surabaya kota jam 16.00 hingga Jember jam 20:00. Tarifnya dibendrol 35 hingga 40 ribu untuk bisnis, dan 45-50 ribu untuk eksekutif.
Malang Ekspress
Pada September 2006, PT KA kembali meluncurkan Malang Ekspress yang merupakan saudara dekat Cantik Ekspress. Tarifnya dibendrol 20 ribu untuk eksekutif dan bisnis sebesar 15 ribu. Adanya kereta ini memudahkan mobilitas masyarakat untuk menghindari lumpur Lapindo.
Karena Cantik Ekspress sering telat masuk Surabaya Kota, maka dari Daop 8 sendiri memakai rangkaian sendiri. Maleks sendiri mengalami peningkatan perjalanan karena okupansinya yang baik.
Perjalananya, KA 103 Maleks berangkat dari Surabaya jam 10.00, sementara KA 104 Maleks berangkat dari Malang jam 13.15, KA 105 Maleks berangkat dari Surabaya jam 17.00, dan KA 106 Maleks berangkat jam 05.10.
Mati karena Okupansi Buruk
Akibat okupansi yang perlahan-lahan turun, kurang dari 50%, maka pelayanan dan perjalanan kedua kereta tersebut ditutup, dan 4 rangkaian dari Maleks sendiri dialihkan sebagai rangkaian milik Senja Kediri. Cantik Ekspress sendiri juga mengalami penurunan okupansi lantaran jumlah lokomotif yang susah diprediksi. Sedikitnya lokomotif yang dipakai dan semakin menuanya lokomotif milik Daop 9 juga mempengaruhi perjalanan Cantik Ekspress
Sumber : MKA Edisi 42 Januari tahun 2010 dan sumber lain.
Komentar