[RAILWAYS] KA Argo Lawu, Argo Penyambung Jakarta Solo
Kereta Api Argo Lawu merupakan salah satu anggota keluarga Argo yang juga sampai saat ini masih terlihat. Argo Lawu sendiri memliki khas tersendiri sebagai kereta argo relasi Jakarta-Solo Balapan.
Perjalanan Argo Lawu
Riwayat Awal 'Argo Ketiga'
Perumka merintis Argo Lawu dengan nama resmi JSO751, yang artinya Jakarta-Solo Balapan hanya ditempuh dama 7,5 jam saja. Persemian dilakukan pada tanggal 21 September 1996. Peresmian kereta tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Haryanto Danutirto dan Sunan Pakubuwono XII. Kereta 'super mewah' seharga 10,9 miliar tersebut juga menyediakan fasilitas-fasilitas yang tak kalah super mewahnya, diantaranya tiket online one way atau return. ruang tunggu VIP, toilet yang didesign ala-ala pesawat, dan pelayanan mewah lainya.
JSO751 diprogram untuk menempuh jarak Solo Balapan-Jakarta selama 7 jam. JSO751 hanya berhenti di Yogyakarta dan Purwokerto. JSO751 berangkat pagi dari Solo Balapan, dan malam hari dari Gambir. Satu rangkaian JS0751 terdiri dari 11 kereta (9 K1, KM1, dan BP) yang ditarik oleh CC203. JSO751 memiliki fasilitas standar Argo, mirip dengan JB250 dan JS950 (kursi beludru, adanya fasilitas Audio Video, dsb).
Jatah Argomuria II dari Semarang untuk Lawu.
Namun, pada tahun 2002, JSO751 mendapat limpahan K1-20019 dari Semarang. Set ini terdiri dari 9 K1, 1 M1, dan 1 BP. Set ini tadinya digunakan oleh Argomuria II, namun menganggur semenjak Argomuria II mendapat K1-02 baru. K1-20019 memiliki fisik sama seperti kereta milik Argobromo Anggrek, dan sama-sama menggunakan bogie K9. Rangkaian ini hanya digunakan hingga sekitar 2007, sebelum akhirnya dikembalikan ke Semarang. Bisa kita bilang, baik Argo Anggrek, Lawu, Argomuria II, dan Argo Sindoro dengan sebutan 4 Serangkai Pengguna K9. Kalian bisa lihat postingan Argo Anggrek disini. Perbedaanya cukup sederhana, yakni warna background kereta yang memakai warna ungu, hal ini berbeda dengan Argo Anggrek yang memakai warna pink.
Senasib dengan Argo Bromo
Sama halnya dengan Argo Bromo, Lawu juga mengalami hal yang serupa. K9 miliknya sering anjlok karena rangkaiannya tidak cocok didinaskan di jalur tengah-selatan, meningat bogie CL243 atau biasa disebut K9 lebih cocok didinaskan di daerah Pantura. Salah satu contohnya adalah anjlok di petak Lempuyangan-Yogyakarta saat jalur ganda baru beroperasi, dan anjlok di dekat Jembatan Serayu Kebasen.
Akibatnya, Lawu merasa 'tidak enak' dan memutuskan untuk menggantikan rangkaian K9-nya dengan K1 biasa. Rangkaian bekas Argo Lawu/Argomuria II tersebut masih dipakai oleh KA Argo Bromo Anggrek, lalu dilimpahkan ke Argo Muria dan rumornya akan bernasib sama dengan rangkaian Argo Anggrek, yakni masuk daftar konservasi (moga-moga ndak)
Argo Lawu jaman Sekarang
Sekarang, Argo Lawu tidak senasib era-era sebelumnya, kini Argo Lawu mendapatkan rangkaian stainless steel. Bahkan, Argo Lawu mendapatkan layanan yang sama-sama senasib dengan Argo Bromo, yakni penambahan kelas Luxury Sleeper. Bedanya, Argo Lawu memakai rangkaian Luxury Sleeper generasi II, sementara Argo Bromo memakai Luxury Sleeper generasi pertama. Perbedaan lainnya, Luxury Sleeper Argo Bromo dibuat mirip seperti pesawat, sedangkan milik Argo Lawu dibuat model seat dengan dominasi warna biru, lampu baca, headset, dan pijakan kaki.
Komentar