[RAILWAYS] Lokomotif BB 204. Legenda Minangkabau yang Akhirnya 'mati'
![]() |
Lokomotif BB 204 dengan Livery' PNKA. Note bahwa BB 204 juga merupakan satu²nya lokomotif selain CC 202, dan satu²nya lokomotif BB yang tidak pernah menggunakan logo roda bersayap. |
Lokomotif BB 204 sendiri merupakan lokomotif Diesel Hidrolik berkomputerisasi pertama di Indonesia, walau komputerisasi sedehana. Lokomotif ini merupakan satu-satunya lokomotif dengan sejuta keunikan yang ada di Divre Sumatera Barat. Diproduksi oleh SLM Switzerland, BB 204 ditugaskan untuk menghela KA Batubara, KA semen, dan KA Wisata.
Lokomotif Bergerigi
Lokomotif BB 204 didatangkan oleh PNKA pada tahun 1982 untuk menggantikan peran Lokomotif E10 generasi pertama dan kedua untuk berdinas batu bara di jalur Batutabal - Padangpanjang - Kayutanam meningkat jalur tersebut hanya bisa dilalui lokomotif Bergerigi. Pengiriman dilakukan secara bertahap. Batch pertama dikirim lalu diterima pada tahun 1982 sebanyak 4 unit, lalu dilanjut pada tahun 1984 sebanyak 6 unit, dan yang terakhir pada tahun 1993 sebanyak 7 unit.
Bogie Idle
Lokomotif BB 204 ini tergolong sebagai lokomotif terlangka milik KAI yang bergandar 2 yang dilengkapi bogie Idle. Penyebabnya adalah beban Gandar disana hanya 11 ton saja, sementara lokomotifnya sendiri mencapai 53 ton, sehingga beban Gandar ya mencapai 13,25 ton. Agar bisa mencapai 11 ton, maka dipasanglah bogie Idle tadi sehingga bisa mencapai 11 ton
Sistem Komputerisasi
Walaupun BB 204 tergolong lokomotif tua, namun lokomotif ini sebenarnya tergolong canggih, lokomotif ini dilengkapi dengan sistem komputerisasi sederhana. Salah satu fungsinya adalah mengatur perputaran roda dan dipasangnya banyak sensor pada setiap bagian lokomotif.
Berhentinya Pabrik Batubara dan Semen
Beberapa tahun setelah BB 204 bertugas, layanan kereta batubara dihapus seiring stok batubara di Sawahlunto habis, hal ini membuat beberapa jalur bergerigi dimatikan dan seiring dengan bangkrutnya SLM, maka beberapa unit BB 204 terpaksa dikandangkan. Menunggu ada sinyal dinas kembali.
Namun, pada pertengahan 2000an hingga 2011, PT KAI memberdayagunakan BB 204 untuk berdinas KA Semen dengan mengganti coupler default model ganco dengan coupler biasa alias tight-lock, sehingga bisa didinaskan sebagai kereta pendorong atau bantu KA semen.
Penghujung Hidup BB 204
Pada tahun 2010an, PT KAI mengalami kesulitan dalam mengoeprasikan BB 204, mengingat SLM sudah bangkrut, suku cadang BB 204 kian sulit dicari, alhasil satu per satu BB 204 'mati'. Hal ini juga diperparah dengan kedatangan CC 201 dari Sumsel dan Jawa. Kini hanya tersisa BB 204 93 05 dan 06 di Dipo Solok. Sementara teman²nya sudah 'tiada' beserta rangkaian KA Wisata Danau Singkarang buatan Nippon Sharyo yang 'dikubur' di BY Padang.
Berharap saja ada respon dan perhatian dari KAI.
Spesifikasi BB 204
Lokomotif BB 204 menggunakan mesin diesel elektrik yang bisa menghasilkan daya sebesar 1,230 tenaga kuda. Memiliki panjang sekitar 13,500 mm, tinggi 3,360 mm, lebar 2,800 mm dan berat mencapai hampir 53 ton. Kecepatan yang ditempuh bisa digeber hingga 60 km per jam, serta menggunakan rem tipe Pneumatic dan drum.
Komentar